
Museum Pusat TNI AD “Dharma Wiratama” terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 75, Terban, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Pada museum ini terdapat ruang pameran koleksi Pangsar Jenderal Sudirman, pameran koleksi Letnan Jend. Urip Sumoharjo, ruang pameran awal terbentuknya Tentara Nasional Indonesia dan ruang koleksi 8 palagan di Indonesia. 8 Palagan tersebut adalah Palagan Semarang, Surabaya, Ambarawa, Bandung, Medan, Bali, Palembang dan Makassar terdapat koleksi senjata perang, basoka dan lain sebagainya. Selain itu terdapat koleksi yang memperlihatkan kiprah Tentara Nasional Indonesia pada masa kini.

Pada tahun 1904 bagunan ini dibangun sebagai rumah dinas pejabat administratur perkebunan Belanda Jawa Tengah-Yogyakarta. Setelah pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942, gedung ini digunakan sebagai kediaman residen Jepang (Syudokan). Setelah proklamasi kemerdekaan tepatya 1945-1948 bangunan ini digunakan sebagai Markas Tertinggi TKR. Pasa bangunan ini Letjen Urip Sumoharjo menyusun Angkatan Perang Republik Indonesia yang kemudian hari menjadi TNI.

Memasuki zaman kemerdekaan, Urip Sumoharjo mengusulkan agar pemerintah segera membentuk tentara. Usul itu disetujui, kemudian berdiri Tentara Keamanan rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945. Pada masa mendatang tanggal 5 Oktober diperingati sebagai hari jadi TNI. Dalam perannya yang saat itu, Letjend. Urip Sumoharjo terus berupaya menyempurnakan keorganisasian TKR hingga berkembang menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Letjend. Urip Sumoharjo merupakan lulusan KNIL. Namun dirinya tetap membela dan berjuang demi tanah air. Eksistensi Tentara Nasional Indonesia saat ini sangat berjasa bagi Indonesia.
