Museum TNI AD
MUSEUM TNI AD
October 24, 2023

Koleksi Peta Pertempuran Bandung di Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama. (Dok: Krisnanda).

Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Salah satu momen penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia  ditandai dengan adanya masyarakat dan tentara yang mengosongkan dan membakar Bandung agar tidak dijadikan markas tentara Sekutu. dan NICA (Belanda). Aksi tersebut dianggap sebagai taktik yang  paling ideal dalam situasi saat itu, karena kekuatan tentara Republik Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan  Sekutu dan NICA.

Pasukan Sekutu mulai melancarkan propaganda. Rakyat diperingatkan untuk meletakkan senjatanya dan menyerahkannya kepada Sekutu. Namun rakyat mengabaikan ultimatum tersebut. Tentara Indonesia membalasnya dengan melancarkan serangan ke markas besar Sekutu di utara Bandung, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger yang merupakan markas besar Sekutu, pada malam tanggal 24 November 1945.

Pada 27 November 1945, Kolonel MacDonald yang menjabat sebagai panglima perang Sekutu mengeluarkan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat yaitu Mr. Datuk Djamin, menuntut masyarakat dan tentara segera meninggalkan kawasan Bandung Utara. Peringatan yang berlaku sampai pukul 12 siang tanggal 29 November 1945 itu harus dipatuhi. Jika tidak, Sekutu akan bertindak keras.

Ultimatum kedua diabaikan sama sekali. Beberapa pertempuran terjadi di utara Bandung. Pos Sekutu di Bandung menjadi sasaran penggerebekan. Pada tanggal 17 Maret 1946, Panglima Tertinggi AFNEI di Jakarta, Letnan Jenderal Montagu Stopford, memperingatkan  Soetan Sjahrir, selaku Perdana Menteri Republik Indonesia, bahwa pasukan Indonesia harus segera meninggalkan Bandung selatan dalam sejauh 11 km dari pusat kota. Hanya otoritas sipil, polisi, dan warga sipil yang diizinkan tinggal. Berdasarkan ultimatum tersebut, pada pukul 10.00 tanggal 24 Maret 1946, Tentara Republik Indonesia (TRI) di bawah komando Kolonel A.H. Nasution memutuskan untuk mengubah Bandung menjadi abu. Orang-orang mulai mengungsi. Sebagian besar berangkat dari selatan jalur kereta api ke selatan sejauh 11 km. Gelombang pengungsi meningkat setelah matahari terbenam.

Bumi Hangus Bandung dimulai dimana rakyat yang hendak pergi dari rumah membakar rumahnya terlebih dahulu. Tentara TRI memiliki rencana yang lebih ambisius. Dimana TRI merencanakan serangan pembakaran habis-habisan pada pukul 24.00 tanggal 24 Maret 1945, namun rencana tersebut tidak berjalan lancar karena pada pukul 20.00, dinamit pertama  meledak di gedung Restoran Indische. Ketika keadaan tidak berjalan sesuai rencana, pasukan TRI melanjutkan aksinya dengan meledakkan gedung dan membakar rumah penduduk di Bandung utara. Malam itu, Bandung terbakar dan peristiwa itu dikenal dengan nama Bandung Lautan Api.

Kisah heroik Nasution bersama rakyat terkait  bumi hangus kota Bandung yang kemudian melahirkan lagu perjuangan Halo Halo Bandung yang penulisnya masih diperdebatkan siapa pengarangnya . Pendapat yang paling kuat adalah Ismail Marzuki-lah sang pencipta. Alasan utamanya karena ia merupakan musisi yang banyak menciptakan lagu  nasional dan tinggal di Bandung. Ismail juga menjadi saksi terjadinya Lautan Api Bandung. Namun, tidak ada bukti kuat yang secara langsung menunjukkan bahwa dialah yang menciptakan lagu tersebut. Pendapat lain yang menolak Ismail sebagai pencipta datang dari Pestaraja Marpaung (Bang Maung), seorang veteran. Ia merupakan salah satu pejuang dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Menurut Bang Maung, sebagaimana tertuang dalam buku Saya Pilih Mengungsi:Pengorbanan Rakyat Bandung untuk Kedaulatan (Ratnayu Sitaresmi, dkk, 2002), lirik dan lagu Halo-Halo Bandung sendiri diciptakan secara spontan. Para penciptanya adalah para pejuang republik yang  menjadi penulis sejarah Bandung Lautan Api pada masa itu. Lagu ini tidak diciptakan oleh siapa pun. Meski menuai kontroversi, lagu Halo-Halo Bandung  menjadi salah satu lagu kebanggaan masyarakat Indonesia. Liriknya dengan ritme yang menghentak juga menggugah semangat kebangsaan.

Nama : Krisnanda Jyoti Sri Santhi

Referensi :

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/579/
https://tirto.id/sejarah-peristiwa-bandung-lautan-api-penyebab-kronologi-tokoh-gajf
Leave a Reply

Your email address will not be published.