Museum TNI AD
MUSEUM TNI AD
November 08, 2023

Keberadaan TNI tidak terlepas dari keberadaan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang resmi berdiri pada tanggal 5 Oktober 1945. Namun sebelum berdirinya TKR, sudah ada Badan Keamanan Rakyat (BKR). Sosok Soedirman menjadi tokoh penting dalam bagian TNI. Bahkan, ia dipercayakan menjadi jenderal sekaligus panglima TNI pertama yang sangat dihormati di Indonesia. Keberanian Soedirman mendapat dukungan besar dari rakyat. Soedirman mempunyai peranan penting dalam mempertahankan kedaulatan NKRI sehingga ia menjadi anggota tertinggi Tentara Nasional Indonesia. Pada tanggal 28 Juni 1947, Soedirman resmi diangkat menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia oleh Presiden Sukarno di Yogyakarta. Dia baru berusia 31 tahun saat itu. Jenderal Soedirman meninggal dunia pada tanggal 29 Januari 1950 dengan meninggalkan semangat juang yang besar.

Foto: Koleksi Museum Dharma Wiratama. Sumber: Krisnanda.


Soedirman tidak menunjukkan sesuatu yang luar biasa saat lahir atau semasa kecilnya, juga tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa Soedirman kelak akan menjadi pahlawan besar bagi negaranya. Pada tahun 1923, Soedirman yang berusia tujuh tahun masuk ke sebuah sekolah dasar di Cilacap dengan bahasa pengantar Belanda, yaitu Hollandsch Inlandsche School (HIS) Gubernemen atau HIS Government. Sekolah ini khusus dibuka untuk penduduk asli dari kalangan bangsawan dan pegawai negeri sipil.Selain pendidikan formal di HIS, Soedirman juga mendapat pendidikan dasar Islam serta nilai-nilai budaya rakyat kecil dan Priyayi.
Di masa mudanya, Soedirman dianggap sebagai pemuda yang sangat berbeda dengan teman-temannya. Soedirman tumbuh menjadi remaja bertanggung jawab dan senang mengikuti berbagai kegiatan perkumpulan ataupun organisasi. Pada tahun 1944, ketika Jawa Hokokai dibentuk di Banyumas, Soedirman pun terpilih menjadi anggota. Ia melanjutkan upayanya untuk meredam upaya pemerintah Jepang yang terus menerus menyita kekayaan pribumi. Menurut Jepang sendiri, satu-satunya cara untuk memisahkan Soedirman dari masyarakat tanpa menimbulkan kekacauan adalah dengan menarik Soedirman menjadi anggota tentara PETA. Meskipun menurut pemeriksaan, tidak memungkinkan seorang pemuda kurus dapat memenuhi syarat menjadi seorang prajurit. Sejak saat itu, Soedirman memulai karir militernya. Soedirman sebelumnya memahami bahwa perjuangan mencapai kemerdekaan melalui pendidikan akan memakan waktu yang lama. Satu-satunya jalan keluar yang benar adalah berperang di bidang militer. Sikap anti-Jepang yang konsisten dan perlindungan terhadap bawahannya menimbulkan kecurigaan dan ketidakpuasan di kalangan pimpinan Jepang. Khususnya saat Soedirman berhasil menumpas pemberontakan Gumilir tanpa pertumpahan darah.

Foto: Koleksi Museum Dharma Wiratama. Sumber: Krisnanda.

Menjelang masa kemerdekaan, atau tepatnya pada saat terjadinya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada awal Agustus 1945, Soedirman berangkat ke Jakarta untuk memimpin perlawanan terhadap Jepang atas perintah langsung dari Sukarno. Namun Soedirman menolaknya karena mengaku belum terbiasa dengan lingkungan di Jakarta. Dia kemudian menawarkan diri untuk memimpin pasukan di Kroya. Setelah BKR berdiri, Soedirman juga menjadi bagiannya. Pada saat yang sama, pasukan yang dipimpinnya diorganisasikan ke dalam Divisi V oleh Oerip Soemohardjo yang diangkat menjadi panglima sementara. Karir militer Soedirman semakin cemerlang hingga diadakan pemilihan pada tanggal 12 November 1945 untuk menentukan Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Soedirman kemudian terpilih untuk posisi ini. Pada saat yang sama, Oerip Soemohardjo juga terpilih menjadi Kepala Staf Umum. Sambil menunggu pelantikannya, Soedirman melancarkan serangan terhadap pasukan Inggris dan Belanda yang sedang melancarkan invasi militer di Ambarawa. (Krisnanda Jyoti)


Sumber Referensi:
Midaanzasari. 2011. Peranan Jenderal Soedirman Pada Masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Fitria Chusna Farisa dan Dani Prabowo (Tim Redaksi), https://nasional.kompas.com/read/2021/10/07/12150721/jenderal-soedirman-dari-guru-jadi-panglima-besar-tni?page=all, diakses pada 5 November 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published.